TAMAN
BACA INOVATOR
Lokasi : Plaza Maspion
Lantai 6 C2 . Jl. Gunung Sahari Raya Kavling 18 Kota Administrasi Jakarta
Utara, DKI Jakarta
Tanggal Pendirian : 31 Desember 2014 (6 tahun yang lalu)
Fokus Organisasi : Pendidikan dan Pengembagan masyarakat.
Taman Baca Inovator
merupakan Yayasan kerelawanan yang peduli pendidikan anak dan pembentukan
karakter anak-anak Indonesia. Rendahnya budaya baca, minimnya akses untuk
materi bacaan yang baik dan bermutu adalah faktor utama minat baca anak-anak
kita di Indonesia cukup rendah. Minimnya variasi buku-buku perpustakaan di
sekolah serta kondisi perpustakaan yang kurang memadai membuat perpustakaan
sekolah kurang menarik untuk siswa. Faktor ekonomi tentunya juga memainkan
peran penting. Tidak jarang kami temukan anak-anak harus bekerja sebagai
pencari nafkah sepulang sekolah. Hal ini tentu menyita waktu belajar serta
waktu membaca anak. Kemajuan teknologi juga membuat kegiatan membaca sebagai
suatu kegiatan yang dianggap membosankan. Untuk itu, Taman Baca Inovator
mengadakan berbagai program menyenangkan untuk menarik minat anak untuk datang
dan membaca, salah satunya adalah penyediaan Taman Baca Inovator di wilayah Indonesia
yang terjauh dan pedalaman agar anak-anak Indonesia disana punya kesempatan
yang sama untuk menikmati bacaan inspiratif yang dapat membantu mewujudkan
mimpi-mimpi mereka.
Taman Baca Inovator
terbentuk dari keyakinan kami bahwa minat baca yang tinggi sangat penting dalam
pendidikan anak dan pembentukan karakter anak. Rendahnya budaya baca, minimnya
akses untuk materi bacaan yang baik dan bermutu adalah adalah faktor utama
minat baca anak-anak kita di Indonesia cukup rendah. Selain itu, banyak sekolah
belum optimal dalam menumbuhkan kebiasaan membaca bagi para siswanya. Minimnya
variasi buku-buku perpustakaan di sekolah serta kondisi perpustakaan yang
kurang memadai membuat perpustakaan sekolah kurang menarik untuk siswa. Faktor
ekonomi tentunya juga memainkan peran penting. Tidak jarang kami temukan
anak-anak harus bekerja sebagai pencari nafkah sepulang sekolah. Hal ini tentu
menyita waktu belajar serta waktu membaca anak. Kemajuan teknologi jua membuat
kegiatan membaca sebagai suatu kegiatan yang dianggap membosankan. Akses ke
hiburan seperti games playstation, games online, sosial media Facebook, tv dan
lainnya cukup mudah didapatkan. Untuk itu Taman Baca Inovator juga mengadakan
berbagai program menyenangkan untuk menarik minat anak untuk datang dan
membaca. Program kegiatan kami desain berhubungan dengan buku-buku kami.
Program tersebut antara lain : hari kreativitas / art n craft, English day,
Reading Contest, dan lain-lain. Mengapa menggunakan nama Inovator dan para
penemu ? Tidak mudah menjadi seorang penemu sesuatu hal yang baru, diperlukan
kreativitas, out side the boks way of thinking, keberanian, deteminasi yang
tinggi dan ketekunan luar biasa. Hal-hal ini lah yang menginspirasi kami
mengambil nama INOVATOR dengan harapan bahwa salah satu dari anak-anak yang
membaca di Taman Bacaan kami dapat menjadi seorang pribadi yang memiliki semua
karakter di atas dan menjadi seorang Penemu. Dimanakah kami ingin membangun
Taman Baca Inovator ? Kami ingin membangun di area dimana buku-buku bacaan
masih sangat diinginkan. Kata kuncinya adalah KEBUTUHAN ‘Need’ dan dimana masih
ada anak-anak yang membutuhkan bacaan untuk menambah wawasan / ilmu dan sebagai
hiburan, maka kami akan ada disana. Bekerja bersama dengan masyarakat / warga
setempat, kami merangkul anak-anak dan warga yang ingin membaca atau bahkan
belajar dari buku. Saat ini kami sudah memiliki 31 Taman Baca yang telah
berdiri diseluruh Indonesia. Apa saja materi bacaan / buku yang
tersedia di Taman Baca Inovator ? Tba Inovator berfokus pada buku-buku anak,
tapi kami juga menyediakan buku-buku umum. Seringkali para ibu-ibu datang
mengantarkan anak nya membaca dan juga ikut melihat dan membaca bila menemukan
buku yang menarik.
Yessi Chandra dan Sarah Hutauruk untuk membangun sebuah yayasan bernama
Taman Baca Inovator. Berdiri sejak tahun 2014, Taman Baca Inovator dibentuk
dengan tujuan untuk meningkatkan minat baca dan pendidikan bagi anak di daerah
yang kekurangan akses dalam hal membaca buku.
Taman Baca Inovator yang dikhususkan untuk anak-anak berusia mulai 4
hingga 12 tahun kini telah hadir dibeberapa daerah di Indonesia, mulai dari
Tangerang, Bogor, Bandung Barat, Jember, Kalimantan, Ketapang, Tapanuli,
Palembang hingga Maluku. “Kita meng-cover golden age. Kenapa taman
baca? Kita pengin bangun reading habbit-nya.
Anak-anak masih bisa dibangun reading habit-nya,”
Taman Baca Inovator di masing-masing daerah, antara lain calistung (baca
tulis berhitung), book club, English day, les membaca, melibatkan
kepala desa untuk mengajar dan masih banyak lagi. “Saya bilang ke tokoh lokal
kalau anak-anak jangan diajak baca buku banyak-banyak.
Tips Untuk Menarik Minat Baca Anak Versi Taman Baca Inovator
Membaca buku merupakan
bagian integral dari kehidupan sang anak. Menurut Evlin selaku Eksternal
Relation Taman Baca Inovator, mengatakan bahwa tidak cukup hanya membuka taman
bacaan saja agar anak mau membaca. “Taman bacaan di Indonesia itu sudah
menjamur, tapi kita harus lihat lagi apakah anak-anak itu aktif membaca atau
tidak?,”
1. Mendongeng
Selain membiasakan diri
dengan mengajak anak mengikuti program Calistung (baca, tulis, menghitung)
menumbuhkan rasa ketertarikan anak-anak untuk membaca ialah dengan mendongeng.
Karena keterlibatan orang-orang terdekat anak bisa menarik minat sang anak
untuk membaca. Dengan mendongeng, imajinasi anak meningkat dan melahirkan rasa
penasaran. Sehingga akan membentuk keinginan anak untuk membaca buku.
Mendongeng sendiri ialah rutinitas yang bisa membentuk hubungan emosional anak
dengan si pendongeng.
2. Pelatihan untuk
Orang Tua
Bagi orangtua yang
sedang mengantarkan anaknya untuk membaca sebaiknya jangan khawatir akan bosan.
Seballiknya, sang ibu harus bisa membangun kesadaran bahwa pendidikan untuk
anak itu penting. Maka, Taman Baca Inovator sendiri secara
rutin mengadakan pelatihan untuk orangtua. Selain itu, Taman Baca Inovator juga
menyediakan buku-buku untuk orangtua, seperti buku tentang kuliner,
kreativitas, atau tentang cara mendidik anak. Karena kebiasaan orangtua juga
berpengaruh terhadap kebiasaan sang anak.
3. Bekerjasama dengan
Komunitas
Evlin mengatakan bahwa
bekerjasama dengan komunitas sangat penting untuk bisa menarik minat baca sang
anak. Komunitas belajar bahasa inggris, komunitas seni, atau fotografi bisa
diundang agar anak-anak tak bosan.
4. Membaca Di Luar
Ruangan
Jika anak-anak sudah
mulai terlihat bosan di dalam ruangan saat membaca, sebaiknya Anda membawa
anak-anak ke tempat wisata terdekat. Hal ini akan membuat sang anak akan
terpacu terus untuk datang ke taman baca untuk aktif membaca. “Pasti ada
challenge yang akan kalian temui jika membawa anak-anak keluar dari ruangan
untuk membaca. Tapi, dengan aktivitas baru tersebut mereka akan terus
termotivasi untuk giat membaca,” ujar Evlin.
Taman Baca Inovator
adalah perpustakaan komunitas yang didirikan di daerah yang membutuhkan buku
anak-anak dan jauh dari akses ke buku-buku berkualitas. Setiap TBI memiliki
tokoh lokal yang memelihara dan bertanggung jawab atas Taman Baca Inovator di
daerah tersebut. Tempat untuk mendirikan TBI juga disediakan oleh Tokoh Lokal
sendiri, seperti rumah penduduk, bangunan posyandu atau bangunan lain yang
dapat digunakan untuk Taman Baca.
TBI memiliki setidaknya
dua staf lokal untuk mengelola, memelihara, dan membuat kegiatan menarik di
Taman Baca sehingga anak-anak dapat datang dengan bebas setiap hari ke TBI.
Harapan TBI di masa depan adalah memperkenalkan kembali minat membaca kepada
anak-anak, memulihkan budaya membaca, membiasakan anak-anak dengan buku sejak
kecil dan juga meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dengan cara lebih
mudah mengakses buku-buku berkualitas seperti itu.
Kegiatan/program
Sahabat Pancasila
Program
Program Sahabat
Pancasila (Sahabat Pancasila) adalah kegiatan sahabat pena di mana anak-anak
yang secara teratur mengunjungi perpustakaan Taman Baca Inovator (TBI) di
seluruh Indonesia dapat menulis surat satu sama lain. Setiap orang bebas untuk
menulis tentang pengalaman dan kegiatan mereka di perpustakaan TBI setempat.
Surat-surat itu akan dikirim ke anak-anak lain di daerah lain. Setiap surat
tertulis akan dikirim oleh staf TBI. Sejauh ini, program tersebut telah
dilakukan di beberapa daerah berpasangan, yaitu Bogor-Maluku,
Cikarang-Kalimantan, dan Bekasi-Palembang. Diharapkan dengan program ini
anak-anak dapat memahami perbedaan budaya dan mengintip situasi di daerah lain
di Indonesia. Pada saat yang sama, literasi anak-anak akan dipertajam ketika
mereka menulis dan menggambarkan hal-hal baru dengan imajinasi mereka.
Book club
Klub Buku kami adalah
kegiatan yang diadakan untuk mengembangkan minat baca di perpustakaan Taman
Baca Inovator (TBI). Klub Buku diadakan untuk anak-anak berusia 11 tahun ke
atas untuk mengeksplorasi imajinasi mereka dan mengembangkan pemikiran kritis
mereka melalui cerita dan membuat mereka dapat menerapkan moral cerita dalam
kehidupan mereka sendiri.
Kegiatan ini telah
diadakan beberapa kali di perpustakaan TBI di mana anak-anak memilih buku yang
menurut mereka menarik. Pada awalnya, anak-anak masih bingung dan merasa sulit.
Namun, kami berharap bahwa dengan sukarelawan yang membantu mereka membaca dan
menjelajahi buku-buku, anak-anak akan terbiasa membaca buku dan memiliki
pemahaman yang baik tentang buku-buku tersebut.
Book labeling
Setiap bulan pada tanggal
17, Taman Baca Inovator mengirimkan buku-buku bagus dan berkualitas tinggi
untuk anak-anak melalui 23 perpustakaan Taman Baca di seluruh Indonesia.
Buku-buku diberi label sebelum dikirim untuk mengatur mereka dan untuk
memastikan bahwa mereka dikirim dalam kondisi baik. Buku yang diberi label dan
kode akan memudahkan staf Taman Baca dan anak-anak untuk menemukan buku yang
mereka inginkan. Pelabelan biasanya dilakukan di Kantor Pusat Taman Baca
Inovator.
Banyak sukarelawan
tertarik untuk membantu pelabelan. Mereka pikir itu adalah kegiatan yang
menarik dan pada saat yang sama, mereka dapat membaca buku yang menarik.
Pelabelan biasanya dilakukan beberapa hari sebelum tanggal 17 setiap bulan.
Melalui kegiatan pelabelan ini, para relawan menjadi lebih dekat satu sama lain
dan mereka membawa dampak positif. Kami berharap tindakan positif ini akan
terus berlanjut.
Reading Together
Program utama menyediakan koleksi buku-buku berkualitas yang
relevan bagi pengguna kami di semua perpustakaan kami. Kita harus memastikan
bahwa kegiatan membaca dipromosikan secara konsisten dan kreatif di
perpustakaan dan area sekitar perpustakaan kita. Salah satu hukum ilmu
perpustakaan adalah bahwa perpustakaan adalah organisme yang hidup dan juga
entitas yang responsif. Dengan koleksi yang relevan untuk penggunanya,
infrastruktur yang tepat, dan pustakawan, perpustakaan kami pasti akan menarik
pengguna yang relevan. Setiap perpustakaan kami memiliki kepribadiannya sendiri
untuk memenuhi kebutuhan anak-anak. Perpustakaan kami secara aktif memotivasi
anak-anak untuk membaca, mengadakan pelajaran membaca / menulis ad hoc untuk
menanamkan kepercayaan dan minat.
English day
English Day adalah
kelas bahasa Inggris mingguan yang tersedia gratis di sebagian besar
perpustakaan kami. Banyak anak dan orang tua mereka senang dengan kelas ini.
Mereka semua sadar bahwa kemahiran berbahasa Inggris sangat penting untuk karir
masa depan, tetapi banyak anak-anak memiliki akses terbatas ke kelas bahasa
Inggris di sekolah mereka. Kami bekerja dengan guru bahasa Inggris setempat
yang mengajar di perpustakaan kami setidaknya sekali seminggu selama 2 jam. Di
Edison, kita harus membagi kelas menjadi dua kelas karena jumlah peserta dan
kelompok usia yang luas. Guru Bahasa Inggris kami merancang rencana pengajaran
berdasarkan keterampilan siswa dan melakukan tes mini secara berkala.
Creativity class
Semua pustakawan diwajibkan untuk memimpin kelas kecil, baik
kelas membaca atau kreativitas, tergantung pada kebutuhan anak-anak. Kelas
kreativitas dirancang untuk anak-anak kita yang lebih muda di mana mereka
membuat kerajinan menggunakan sebagian besar bahan daur ulang seperti koran
bekas, kertas bekas. Kami berharap kelas ini akan merangsang kreativitas dan
kepercayaan diri anak-anak kami.
Program Pelatihan Taman
Baca Inovator
Management Buku
Setiap perpustakaan TBI
yang kami bantu akan menerima hingga 1500 buku anak-anak. Tentu saja, sejumlah
besar buku harus dipelihara dan digunakan dengan benar. Materi Manajemen Buku
disediakan untuk setiap staf untuk membantu mereka memahami klasifikasi buku
anak-anak di perpustakaan TBI kami. Kami biasanya memberikan pelatihan di tahun
awal pendirian perpustakaan TBI. Setiap anggota staf harus tahu tentang
kelompok dan tingkat buku yang sesuai dengan usia anak-anak. Buku-buku kami
dibagi menjadi beberapa kelompok. Kelompok A untuk buku kegiatan, kelompok U
untuk semua umur, kelompok satu untuk anak usia 4-5 tahun, kelompok dua untuk
anak usia 5-6 tahun, kelompok tiga untuk anak usia 6-7 tahun, kelompok empat
adalah untuk untuk anak-anak berusia 7-8 tahun, kelompok lima untuk anak-anak
berusia 8-9 tahun dan kelompok enam untuk anak-anak berusia di atas 9 tahun.
Kami telah mengirimkan materi pelatihan manajemen buku ke 35 perpustakaan TBI
di Indonesia.
Program Inovatif
Program inovatifnya
adalah tentang kegiatan rutin terencana yang memeriahkan kegiatan TBI. Setiap
perpustakaan TBI memiliki program unik sesuai dengan tradisi daerah. Program
inovatif adalah cara kami untuk berbagi program masing-masing TBI, dari
Sumatera Utara ke Maluku Tenggara Barat. Beberapa program inovatif yang sering
kami bagikan di setiap perpustakaan TBI adalah celengan apresiasi dan pohon
literasi. Kami telah menyampaikan materi pelatihan program inovatif ke TBI
Sukabumi, TBI Jember, TBI Bandung Barat dan TBI Bogor.
Program StoryTelling
Bercerita adalah
kegiatan yang sangat menyenangkan bagi anak-anak. Beberapa anak lebih suka
bercerita daripada membaca buku sendiri, terutama anak-anak yang belum masuk
sekolah dasar. Bercerita juga penting untuk meningkatkan minat baca anak-anak.
Sangat mengharukan ketika seorang anak memilih buku dan meminta kami
membacakannya untuk mereka. Kami berpikir bahwa setiap staf dan orang tua harus
tahu cara bercerita sehingga anak-anak tertarik dan dapat memahami ceritanya.
Keterampilan mendongeng telah diterapkan di semua perpustakaan TBI kami.
Program desain
Desain program adalah
pelatihan yang sangat penting untuk diberikan bagi setiap staf TBI. Materi ini
memberikan gambaran umum tentang keberlanjutan perpustakaan TBI di masa depan
ketika perpustakaan dipisahkan dan tidak lagi di bawah bantuan pusat TBI. Dalam
pelatihan desain program, kami membahas tentang definisi, penemuan, impian,
desain, dan takdir. Definisikan semua pencapaian dan aspirasi masing-masing
TBI. Discovery adalah analisis tentang potensi yang dimiliki perpustakaan dalam
hal staf, aktor lokal, dan pemangku kepentingan lokal yang dibutuhkan untuk
pencapaian. Dream adalah diskusi tentang apa yang perlu ditingkatkan untuk
mewujudkan harapan setiap staf TBI. Di Merancang, staf akan membahas apakah
program yang disiapkan sebelumnya didukung oleh potensi yang ada dan strategi
apa yang dapat dilakukan untuk mewujudkannya. Materi terakhir adalah Destiny di
mana setiap staf akan menyebarluaskan rencana program ke kelompok lain dan
meminta masukan dari kelompok lain secara bergantian. Kami secara teratur
memberikan pelatihan desain program ini ke perpustakaan TBI yang telah memasuki
tahun ketiga bantuan mereka. Pelatihan ini merupakan keharusan bagi staf untuk
memastikan keberlanjutan perpustakaan TBI yang mereka kelola
Pelatihan Pembelajaran
Pelatihan Metode
Pembelajaran dilakukan agar staf dan guru memahami cara mendidik anak
berdasarkan kemampuan visual, pendengaran, dan kinestetik anak. Setiap anak
dilahirkan dengan kemampuan dan bakat yang berbeda; karena itu para guru dan
staf harus tahu cara mendidik mereka secara tepat. Beberapa metode pembelajaran
yang dapat diterapkan adalah diskusi, tanya jawab, analogi, sosiodrama, gambar
atau film visual, kuis dan bintang, kafe dunia, lagu, akronim, boneka dan
pembelajaran terapan. Kami telah melakukan pelatihan metode pembelajaran di
beberapa perpustakaan TBI termasuk Kalimantan, Sumatra Selatan, Sukabumi,
Jember dan Bogor.
Pelatihan manajemen
kelas
Pelatihan manajemen
kelas terutama diberikan kepada staf perpustakaan TBI yang berlokasi di
perpustakaan sekolah. Kami sering menemukan bahwa beberapa guru kurang terampil
dalam menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dan kreatif. Bagi kami,
kesediaan anak-anak untuk belajar di sekolah atau di perpustakaan memang sangat
penting, tetapi akan lebih baik jika materi pembelajaran juga disampaikan
secara efektif dan menyenangkan. Oleh karena itu, anak-anak tidak akan pernah
bosan belajar dan bahkan mungkin mendorong guru atau staf untuk belajar. Dalam
pelatihan manajemen kelas, kami menyampaikan materi tentang membuat sinyal,
memberikan apresiasi, pemahaman kelas, teknik pengelompokan, dan instruksi yang
efektif. Beberapa perpustakaan yang telah dilengkapi dengan pelatihan ini
adalah TBI Kalimantan Barat, TBI Sumatera Selatan, TBI Sukabumi, TBI Bogor dan
TBI Tapanuli Utara.
Positive parenting
training
Pengetahuan pengasuhan
yang positif sangat penting untuk disebarluaskan kepada orang tua dari
anak-anak yang sering mengunjungi perpustakaan Taman Baca Inovator (TBI).
Mengasuh anak dan pendidikan dalam keluarga adalah yang pertama dan terpenting.
Anak-anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik jika pengasuhan dilakukan
sesuai dengan tahap perkembangan dan usia anak melalui promosi prinsip
pengasuhan yang positif. Mengembangkan komunikasi yang efektif dan menerapkan
disiplin positif dalam keluarga adalah salah satu cara yang dapat dilakukan
orang tua untuk mengoptimalkan perkembangan anak yang mencakup aspek fisik,
pemikiran, perasaan, dan sosial. Kami telah melakukan pelatihan pengasuhan
positif di TBI Kunang-Kunang Sukabumi, TBI Si Karel Tenjo, TBI Sumatera Selatan
dan TBI Bandung Barat. Kami berharap bahwa dari pelatihan ini, setiap orang tua
dapat mendidik anak-anak mereka secara positif.
Dampak
taman baca Inovator bagi Indonesia
Lebih 10.000 anak-anak dari
usia 4-12 telah menikmati buku anak-anak berkualitas.
Telah mendistribusikan
40.000 buku anak-anak di lebih dari 35 perpustakaan di Indonesia.
67 anak asuh didukung
secara finansial oleh 45 orang tua asuh, yang memungkinkan anak-anak tetap
bersekolah dan memiliki materi sekolah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar